WIRO SABLENG
Pendekar Kapak Maut Naga Geni 212
Karya: Bastian Tito
Episode : MALAM JAHANAM DI MATARAM
TIGA MAHLUK BERBENTUK KELELAWAR RAKSASA MENGUIK KERAS. MEREKA MENUKIK KE BAWAH DAN LENYAP DI BALIK KABUT YANG MULAI MUNCUL MENUTUPI KAWASAN PUNCAK GUNUNG SEMERU, SESAAT KEMUDIAN TERDENGAR SUARA PENGUASA ATAP LANGIT."SINUHUN MERAH PENGHISAP ARWAH, TERAKHIR KALI KAU DATANG KAU MEMBAWA SESAJEN ATAP LANGIT BERUPA DELAPAN JANTUNG BAYI LELAKI. KATAKAN PADAKU, KALI INI SESAJEN ATAP LANGIT APA YANG KAU BAWA UNTUK DELAPAN ANAK KUCING JANTAN MERAH SAKTI PELIHARAAN DIRGA PURANA!" "PENGUASA ATAP LANGIT, SESAJEN YANG KUBAWA KALI INI ADALAH SUMSUM DELAPAN BAYI LELAKI YANG TELAH DICAIRKAN MENJADI SUSU."
SATUDI RUANG Segi Tiga Mayat yang terletak di dalam tanah di bawah Candi Plaosan Lor, Empu Semirang Biru mendadak saja dilanda kekawatiran. Di atas atap suara ngeongan delapan anak kucing merah semakin keras. Ruangan segi tiga bergetar keras. Delapan Sukma Merah bukan anak kucing biasa!
Orang tua pembuat Keris Kanjeng Sepuh Pelangi ini menatap ke atas atap.
"Bagaimana kalau dua Sinuhun memiliki ilmu penangkal baru, lalu sanggup menembus masuk ke dalam Ruang Segi Tiga Nyawa. Delapan anak kucing merah pasti akan menyerbu lebih dulu. Dewa Agung, lindungi kami semua yang ada di ruangan ini. Selamatkan Keris Kanjeng Sepuh Pelangi dari tangan mahluk-mahluk jahat."
Ba
... baca selengkapnya di Wiro Sableng #180 : Sesajen Atap Langit Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor Satu